Rabu, 05 Februari 2014

Bait Bait Napas Cintaku



Aku meruntuhkan bangunan jiwa yang
kudirikan di awal lalu
Untuk sebuah asa dan cinta yang menyeruak ke
angkasa
Pekat membantai langit langit awangku
Karena atmosfer jiwaku telah berlubang kalah
oleh sinar cinta

Aku menukik pada celah bumi
Menguburkan diri dalam hentakan rasa yang tak
kumengerti
Indah, namun juga sisakan perih
Silih berganti memenuhi relung hati

Engkau menembus langit hatiku
Membawa gemuruh penghancur jiwa dengan
bunyi membahana

Aku kalah ! Maka biarkan aku menjadi
tawananmu
Menjalani hari - hari sulit yang sebenarnya tak
berarti
Karena kutahu cintaku tak mengenal rasa perih

Di ujung nadi dan desah napasku kudapati
wajahmu
Menyesaki setiap pojok hati
Karenanya senyumku kian merekah
Bergerak tak tentu arah, tanpa kendali
Karena kereta telah berjalan sejak kemarin

Aku menarik napas untuk sebuah cinta
Cinta yang ingin tetap kukulum dalam hati
Tidak di mulut, karena kutakut ia kan
termuntahkan olehku
Tidak di bibir, karena kutakut bisu hingga
cintaku tak lagi menyanyi
Tidak dimata, karena kutakut pandanganku
kabur sebelum cintaku ditunai
Tidak juga di telinga, karena ku takut suara lain
menulikanku
Aku ingin cintaku tetap dihati, kurawat,
kusiram, kupupuki
Hingga kita memetik buahnya yang ranum esok
hari ...

Tuhanku, ajari aku cinta agar aku tahu makna
cinta yang sebenarnya
Dalam simpulan cinta yang Engkau Ridhai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar